Jadilah Orang Yang Bermanfaat dan Menyenangkan, Hukum Hidup Adalah Hukum Kepercayaan
Share

Get This

Berbagi Tanpa Embel-Embel, bisakah?

Posted by Cpoeng Alias Poe2ng on 06 Februari 2012

Judul di atas sengaja saya buat karena kegelisahan saya terhadap keadaan masyarakat di negara ini. artikel di blog ini merupakan ladang buat kita sama-sama sharing terhadap segala sesuatu yang baik dan kali ini dengan segala keminiman ilmu yang saya miliki saya ingin berbagi pikiran saya mengenai hal di atas.
Berbagi sebuah kata yang singkat namun memiliki makna yang sangat dalam. Dalam setiap orang di dunia ini yang memiliki jiwa sosial yang tinggi tentu sangat familiar sekali dengan satu kata itu. berbagi merupakan perbuatan yang lazim dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai harta, ilmu, pikiran, dll untuk diberikan kepada pihak yang membutuhkannya. mafaat berbgai sangatlah banyak bagi kehidupan sosial di negara ini disaat negara ini sedang mengalami ketepurukan sosial, budaya, politik, dan ekonomi. kalau boleh saya meminjam kata-kata dari Ust. Yusuf Mansur tentang Miracle of Giving maka akan ditemukan dari kata tersebut bahwasanya berbagi itu bukan hanya sebentuk kata dasar bagi dengan awalan ber-, namun kata berbagi mengandung banyak sekali makna dan tentuny jika ditelusuri lebih jauh lagi berbagi merupakan sebuah ibadah bagi penganut agama Islam. dari berbagi itupula lah saya ingin menjabarkan bagaimana berbagi itu bisa berlangsung tanpa adanya pamrih dari sang pemberi kepada penerima baik itu pujian, hadiah, cinta, dll. dalam keadaan sekarang ini, dimana negara sedang mengalami krisis moral tidak jarang kita melihat berbagai organisasi melakukan kegiatan CSR kepada masyarakat, namun anehnya kalau memang niatnya ikhlas memberi mengapa harus di beri embel-embel promosi ataupun mengundang stasiun televisi untuk mempublikasikannya, bukankah itu tidak baik..kalau orang yang melihat acara itu berpikiran positif tentu saja tidak jadi masalah namun jika orang itu mempunyai pikiran negatif maka akan berdampak kurang baik bagi perusahaan tersebut.
Berbagi bagi saya, haruslah dijadikan hobi atau kebutuhan layaknya makan, minum, bernafas, dll bagi seluruh masyarakat agar tidak ada lagi kesenjangan antara si Miskin dengan Si Kaya. apalagi agama sudah memerintahkan setiap orang pemeluknya untuk sama-sama berbagi kepada orang lain yang membutuhkannya. Namun berbagi harus dilandasi niat yang ikhlas dan sungguh-sungguh sehingga timbal baliknya kepada kita akan baik karena yang dapat menilai pemberian kita bukanlah manusia namun Tuhan Yang Maha Kuasa. jadi, berbagilah dengan hati bukan dengan niat pamer..itulah konsep berbagi tanpa embel-embel. sekian.wasalam

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar