Praktik penyalahgunaan hipnosis akhir-akhir ini banyak meresahkan masyarakat, sudah banyak korban yang tak terhitung menjadi korban dari oknum hipnotis, namun pada dasarnya hipnosis jika digunakan untuk kebaikan maka akan membawa manfaat yang sangat Luaarrr Biaasssaa....,Jika tidak percaya, maka liatlah fenomena di sekitar anda, banyak orang yang berpakaian ala Korea, Jepang, ataupun Amerika, perilaku menyimpang seperti pembunuhan, kekerasan, pencabulan, dll jika dipikir lebih dalam ,dari manakah hal itu semua berasal..Yaaa...!!!, semua berawal dari televisi, mungkin tidak bijak bila kita menyalahkan televisi secara keseluruhan, namun mayoritas yang terjadi di dalam masyarakat akibat dari pengaruh televisi yang seperti menghipnotis,,,oleh karena itu, menurut pakar hipnosis Bapak Tubagus Wahyudi, TELEVISI adalah Pelaku HIPNOSIS paling UTAMA dalam Kehidupan masyarakat.
Namun, jika digunakan dengan baik maka hipnosis dapat memberikan keuntungan dan manfaat yang baik untuk manusia, seperti judul yang saya ungkapkan "hipnosis untuk pemasaran, bisakah"saya jawab, BISA....berikut ini adalah penjelasannya..:
Begitu
powerfullnya hypno marketing dapat membuat orang tertarik dengan seni kata
dalam komunikasi persuasif sugestif. Karena dalam hypno marketing terjadi
sebuah komunikasi empatik yang membawa kenyamanan kepada sang calon buyer
sebelum mereka disodorkan kepada komunikasi sugestif. Karena telah mencapai
level kenyamanan, sehingga seorang konsumen dapat menerima dengan baik apa yang
diberikan oleh sang marketer.
Dalam
Memasarkan produk atau jasa, seorang marketing haruslah menguasai sebuah rumus
yang bernama CLARCS, yang terdiri atas:
1. C = Comparison/Perbandingan
Sebelum
melakukan proses hypno marketing seorang marketer harus melakukan rumus pertama
yaitu Comparison, artinya membandingkan sesuatu hal lainnya menempatkan
manusia pada kondisi hypnotic
“Seorang
marketer haruslah mempunyai daya spasial yang tinggi dan kepedulian dalam
membandingkan sesuatu “
2. L = Liking/menyukai
Dalam
rumus liking manusia akan menyukai sesuatu maka saat itu ia dalam kondisi
hypnotic
“seorang
marketer harus mengetahui apa kesukaan dari konsumen dengan menanyakan
langsung”
3. A= Authority/Otoritas
Marketer
syariah harus memahami bahwa manusia jika melihat sesorang yang ahli dan
professional maka ia akan masuk dalam kondisi hypnotic
“jadi,
seorang marketer harus mempunyai keahlian khusus dan professional dalam hal
memasarkan produk atau jasa bank syariah”
4. R= Reciprocity/Mendatangkan Utang Budi
Manusia
akan memasuki kondisi hypnotic jika ia mempunyai utang budi kapada seseorang
“seorang
marketer syariah harus tulus dalam membantu konsumen, sehingga konsumen akan
merasa utang budi kepada marketer”
5.
C= Comitmen & Consistency
Manusia ketika dipaksa atau
diharuskan untuk konsisten kepada sesuatu hal ia akan berada pada kondisi
hypnotic
“ketika menawarkan
produk/jasa seorang marketer langsung berinsiatif menanyakan “bapak mau
menggunakan produk mana?produk…. atau produk….”dengan menyerahkan form
pendaftaran menjadi nasabah baru
2.S+ S=
Scarcity/Kelangkaan
Manusia
akan terkesima jika ditunjukkan sesuatu yang special atau langka
“produk
bank syariah adalah produk yang halal,maka inilah yang dapat ditawarkan kepada
konsumen oleh marketer”
Semoga
Bemanfaat dan Gunakan Dengan Sebaik-baiknya ya..MANTAFF (Rahmat
Pamungkas, CHC)
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar